RSUD Haulussy Tak Miliki Genset, Nyawa Pasien Melayang ?

AMBON,MALUKU- Kendati telah menyandang status Rumah Sakit (RS) Rujukan di Provinsi Maluku, RSUD dr. Haulussy Ambon rupanya masih minim dari sarana dan prasarana. Buktinya, RS yang menjadi kebanggan masyarakat Maluku ini tidak memiliki Generator Set (Genset).
Hal ini terkuak saat Ketua Komisi D DPRD Maluku, Saadyah Uluputy memimpin pertemuan di ruang rapat RSUD Haulussy, Rabu (22/3).
” Saya bingung, kenapa rumah sakit sebesar ini tidak memiliki genset sebagai alat bantu ketika lampu asal PLN ini mengalami pemadaman,”ujar Uluputy.
Ketiadaan mesin tersebut di RS setempat bisa mengakibatkan banyak hal fatal yang kemungkinan bisa terjadi. Politisi PKS ini menuturkan, pihaknya saat lima tahun lalu pernah melakukan kunjungan dan kedapatan ada masukan ketiadaan genset itu.
“Tapi kok masalah genset ini bisa jadi lagi, kami sangat prihatin sekali, masakan genset pada sebuah rumah sakit yang megah di Maluku aja tidak bisa diurus,”katanya.
Lebih parahnya, akibat ketiadaan genset tersebut katanya, salah satu pasien yang merupakan anak dari Pendeta Rikumahu meninggal akibat lampu padam saat operasi berlangsung dan tidak dapat ditolong oleh alat lain setingkat genset.
“Ini fatal, sudah ada korban tapi kok RS tidak bisa berbuat apa-apa, “jelas Aleg asal Kabupaten Malteng ini.
Seperti diketahui, Roger Saimima meninggal diduga akibat kelalaian pihak rumah sakit yang tidak siap siaga saat listrik padam. Meninggalnya anak dari Rikumahu diketahui public saat ayah Roger ini mengungkapkan kekesalannya dalam akun facebook-nya tanggal 18 Maret 2017.
“Pak Gubernur & Ketua DPRD Maluku eee, Berapa pasien yang harus mati lagi dikarenakan pemadaman listrik di RSU? “ petik postingan itu.
Untuk itu,Anggota Komisi D, Ramly Mahulette meminta agar pihak rumah sakit tidak acuh dalam melihat masalah urgent ini.
“Jangan tutup matalah dari masalah ini, karena ini sangat urgent,”katanya.
Ramly merincikan, berbagai jenis bantuan anggaran pemerintahan baik itu APBD, APBN dan DAK yang jika di kalkulasi anggarannya mencapai ratusan miliar itu tapi penanganan fasilitas sarana prasarana sangatlah minim. Kedepan, Gubernur harus melihat hal ini sehingga masalah penanganan kesehatan bisa ditangani. (IN-04)
