Seram Bagian Timur

Menderita Tumor Ganas, Warga Gorom Ini Sulit Makan

SBT, MALUKU- Tiga tahun sudah pipi kiri Aca Manipi (39) membengkak. Warga Dulak kecamatan Pulau Gorom kabupaten Seram Bagian Timur ini menderita Tumor ganas. Akibat Tumor yang telah memasuki stadium empat ini, mulut Aca pun menyempit. Ia sulit makan.

Sejak tahun 2014 lalu, pipi kiri Aca meniadi tempat berkembangnya tumor ganas. Namun keluarganya tidak dapat berbuat banyak. Selain karena keterbatasan ekonomi, sulitnya mengobati Aca lantaran tumor telah merambah tulang rahangnya sehingga sulit dioperasi.

Penyakit ini timbul dengan gejala awal yang dirasakan Aca yakni rasa sakit pada gigi kiri atas. Upaya untuk mengobati rasa sakit pada gigi telah dilakukan, namun penyakit itu tidak kunjung hilang secara total, malah pipinya membengkak.
Khawatir dengan kondisi Aca, keluarganya pun membawanya ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan medis secara intensif. Namun usaha ini tidak membuahkan hasil yang baik. Aca lalu diobati secara tradisional. Hasilnya tetap sama, tidak membuat Aca sembuh total.

Ia lalu dibawa ke kota Ambon untuk menjalani perawatan medis di sana. Namun, baik Aca maupun keluarganya masih harus bersabar lantaran upaya mereka belum juga membuat Aca sehat kembali.

Aca lalu dirujuk ke Makasar pada tahun 2015 lalu untuk dioperasi. Namun, keinginan itu tidak terwujud. Operasi tidak dapat dilakukan karena Tumor telah merambah ke tulang rahang Aca. Dikhawatirkan bila operasi dilakukan dapat memperburuk kondisi kesehatannya. Satu-satunya solusi yang dapat dilakukan saat itu adalah Kometerapi untuk mengurangi jumlah sel-sel tumor.

“Satu tahun lebih di Makasar hanya bisa Kometerapi,” ungkap Saleh Manipi, suami Aca Manipi kepada INTIM NEWS, Rabu (22/3).

Keterbatasan ekonomi membuat keluarga Aca Manipi membawanya kembali ke kampung halaman, kendati belum sehat.
Hingga saat ini pipinya kirinya masih bengkak sebesar buah pepaya. Hidung dan mulutnya juga kena dampak. Mulutnya menyempit, akibatnya ia sulit makan. ”Makan bubur saja,” ungkap Saleh Manipi.
Karena itu, Saleh Manipi berharap, pemerintah dapat memberikan perhatian serius pada kondisi isterinya tersebut. (IN-16)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top