Maluku

Masyarakat Maluku Miliki Kesamaan Budaya

AMBON, MALUKU-  Balai Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Provinsi Maluku menggelar Seminar Sarasehan Budaya Daerah Maluku Tahun 2017.

Seminar Sarasehan yang digelar BPNB Maluku itu, berlangsung di lantai 3 Hotel Amans Ambon, Senin (6/3)  dibawah sorotan tema” Negeri Seribu Pulau, Potensi dan Implementasi Program Pelestarian Kebudayaan”.

Peserta seminar Sarasehan berkisar 100 orang lebih yang meliputi, pemerhati budaya lokal masing-masing daerah Kabupaten/kota dan tokoh-tokoh budaya lokal lainya.

Kepala BPNB Provinsi Maluku, Stevanus Tiwery dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakanya seminar Sarasehan ini tidak lain untuk memberikan kesempatan bagi para pendukung kebudayaan masyarakat Maluku dalam memperkaya konsep budaya lokal Maluku. Mengetahui akar dan kesamaan, sejarah budaya Maluku yang berfungsi sebagai perekat hubungan sosial antar masyarakat. Membangkitkan kesadaran generasi muda sehingga dapat memanfaatkan kebudayaan lokal Maluku sebagai gagasan pembentukan karakter bangsa merupakan tujuan digelarnya kegiatan itu.

“Dan pasti akan mendorong Pemda Maluku sehingga mampu menyamakan presepsi pemanfaatan budaya lokal kita yang nantinya pula menjadi acuan dalam pengembangan kebijakan kedaerahaan yang berbasis budaya,” ujarnya.

Tiwery mengakui, kalau untuk karakteristik memang berbeda akan tetapi selalu menunjukan ragam keunikan budaya Maluku sebagai penanda sub etnis pada wilayah kultur masing-masing. Pasalnya, kalau dilihat dari sisi perspektif budaya, masyarakat Maluku memiliki kesamaan budaya, keterikatan bahasa, kesamaan asal-usul, kedekatan pulau, hubungan genealogis teritori.

“Dengan kesamaan budaya ini, maka memberikan perbedaan pada konsep budaya Maluku yang seharusnya memberi pengertian dasar tentang kompleksitas budaya Maluku yang cenderung dipengaruhi ciri kebudayaan sebagai masyarakat kepulauan,” jelas dia.

Ditambahkan, Provinsi Maluku merupakan provinsi kepulauan karena terdapat 1.340 pulau dengan luas laut 92 persen dan darat 7,5 persen. Dari situlah dengan banyaknya pulau-pulau tersebut sebagai faktor untuk membangun integrasi budaya. Sebab adanya pulau tidak dapat dipandang sebagai pemisah tetapi menyatukan konsep budaya Maluku. (IN-16)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top