Maluku

Gubernur : AY Patty Bukan Tokoh Imajiner

AMBON,MALUKU- Gubernur Maluku Said Assagaff menegaskan Alexander Jacob (Yacob) Patty bukanlah sosok imajiner, namun merupakan tokoh historis yang nyata, dan merupakan pejuang perintis kemerdekaan Indonesia.

Penegasan tersebut disampaikan Geburnur, dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, pada pemakaman kerangka jenazah AY Patty yang dibawa dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandu, di Kota Bandung, Jawa Barat, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kapahaha Ambon, Kemarin.

“Hari ini kita berdiri dengan khidmat di hamparan pusara kesuma bangsa ini, untuk menghormati dan mengenang salah satu putra terbaik bangsa asal Maluku, yang lahir di Noloth tanggal 15 Agustus 1901 dan diberi nama Alexander Jacob Patty. Ia wafat di Bandung 15 Juli 1947,” ujar Assagaff.

Kenangan akan sosok pejuang perintis kemerdekaan Republik Indonesia ini, disebut Assagaff, yang membuat Pemerintah Provinsi Maluku memindahkan kerangka jenazah almarhum, untuk dimakamkan di TMPN Kapahaha Ambon.

Menyinggung tentang tanggal kelahiran dan kematian AY Patty, Assagaff katakan, ada dua versi. Pertama, versi umum, sebagaimana yang telah dikemukakannya tadi, dan yang kedua, versi keluarga atau ahli waris, yang menyebutkan almarhum lahir 12 Desember 1889 dan wafat pada bulan Februari tahun 1953.

“Ini tugas sejarahwan untuk kembali memvalidasi data biografinya, sesuai dengan sumber-sumber sejarah yang ada. Apapun perbedaan tentang tahun kelahiran dan kematiannya, tapi satu hal yang pasti, AY. Patty adalah pejuang atau perintis kemerdekaan nasional dan tokoh historis yang nyata, bukan tokoh imajiner,” tandasnya.

Diakui Assagaff, selama ini tidak banyak yang diketahui tentang keluarga atau turunan AY. Patty.

AY.Patty

Keluarga A.Y. Patty memberikan karangan bunga di TMP Kapahaha

“Alhamdulillah, berkat niat yang tulus dan usaha keras Pemerintah Provinsi Maluku, khususnya Dinas Sosial Provinsi Maluku beserta tim, akhirnya kami bisa bertemu langsung dengan anak dan cucu almarhum, antara lain Ibu Krulli Patty dan Ibu Since Patty. Dalam percakapan kami dengan keluarganya, kami sangat kaget, mereka rata-rata belum pernah ke Maluku, dan hampir kita melupakan mereka, ” ungkap Assagaff.

Anak dan cucu AY. Patty, menurutnya, sama sekali tidak punya keinginan apalagi ambisi agar orang tua mereka dikenang. Tapi bangsa yang besar, adalah bangs yang menghargai jasa para pahlawannya.

“Untuk itu, tak lupa kami atas nama pemerintah dan masyarakat Maluku serta keluarga almarhum AY Patty, menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Indonesia, terkhusus juga kepada Gubernur Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi, dan masyarakat Bandung yang telah merawat makam sang pahlawan selama ini,” ujarnya.

Dia katakan, sungguh bagi masyarakat di daerah ini, Bandung tetap menjadi kota kenangan dan kota sejarah untuk masyarakat Maluku dan bangsa ini.

“Kami percaya bahwa bumi pertiwi ini adalah pusara untuk segenap anak bangsa yang telah menyerahkan jiwa dan raganya demi tanah air tercinta ini. Namun demi mendekatkan kenangan akan sosok perintis dan pahlawan kemerdekaan RI ini, maka Pemerintah Provinsi Maluku membuat langkah memindahkan jenazah atau kerangka almarhum AY Patty untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha Ambon, ” terangnya.

Secara spiritual, sebagai umat beragama, Assagaff menilai, semua meyakini bahwa badan atau jasad boleh mati berkalang tanah, tetapi jiwa tetap akan abadi. Karena itu pula, spirit dan semangat kejuangan almarhum tak pernah padam.

“Kami yakin semangat juang almarhum akan selalu berkobar di dada setiap jiwa anak negeri ini. Demikian pun pemindahan kerangka almarhum ini kiranya dapat dimaknai sebagai bagian dari penghormatan sekaligus reaktualisasi nilai-nilai kejuangan almarhum, ” kata Assagaff.

Pada kesempatan itu Gubernur mengingatkan, jangan sampai spirt nasionalisme orang Maluku yang telah dibangun dan ditransformasikan oleh AY. Patty itu, dibonsai atau hancurkan oleh kepentingan sektarian yang berbasis agama, kampung, suku, dan golongan.

“Tetapi sejatinya fakta multikultural Ke-Maluku-an dan Ke-Indonesia-an kita makin memperkaya dan memperkuat nasionalisme Ke-Indonesia-an kita.

Kami berharap dengan dimakamkan jenazah almarhum di negeri pusakanya, di Ambon – Maluku ini, warga Maluku khsususnya generasi muda dapat menimba spirit kejuangan seorang AY Patty,” harapnya.

Para pemuda, putera-puteri yang sedang menimba ilmu di sekolah maupun perguruan tinggi, disebut Assagaff, dapat melakukan ziarah dan nafak tilas di pusara almarhum nantinya. Sehingga terinspirasi untuk memperjuangkan gagasan-gagasan dan harapannya untuk bangsa yang maju dan bermartabat. (IN-06)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top