Uncategorized

Delapan Bidang Strategis Yang Dimiliki Fatayat NU Maluku

Fatayat NU Maluku

AMBON,MALUKU- Setelah berproses dalam perekrutan, kader-kader perempuan yang tergabung dalam Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Maluku, akhirnya  resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini, Jumat siang (10/03) bertempat di Aula Gedung Islamic Centre.

Pengukuhan itu disaksikan secara langsung oleh Johozua Yoltuwu, yang menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Kawasan Perdesaan sekaligus mewakili Menteri Desa,Pembangunan Daerah dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Ketua Fatayat NU terpilih Habiba Pelu dalam sambutannya menyampaikan,Fatayat NU Maluku sudah memiliki delapan bidang strategis.Kedelapan bidang tersebut, untuk menjawab persoalan-persoalan Fatayat NU Maluku, baik secara internal maupun eksternal. Terkait dengan hak-hak kaum perempuan dan anak yang selalu mengalami diskriminasi dalam berbagai hal, sehingga rasa keadilan dan kesetaraan gender belum terwujud.

“ NU Maluku telah memiliki delapan bidang strategis diantaranya, pertama, bidang pengembangan dan organisasi,pendidikan dan pengkaderan. Kedua,bidang hukum,politik dan advokasi. Ketiga,bidang kesehatan dan lingkungan hidup. Keempat, bidang sosial,seni dan budaya. Kelima, bidang ekonomi. Keenam, bidang Dakwah. Ketujuh, bidang penelitian dan pengembangan. Kedelapan, bidang pertanian,perikanan dan kelautan, “ jelasnya.

Hal ini lanjut Habiba,dikarenakan masih tinggi angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak,penggunaan obat-obatan terlarang (Narkotika) yang mengakibatkan terjangkitnya HIV /AIDS serta masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Maluku.

“Tujuan Fatayat NU Maluku untuk membentuk perempuan muda Muslim Maluku yang cakap dan berkepribadian,mampu mengabdikan diri dan berperan aktif dalam membangun masyarakat.Sebagai wadah yang berhimpun dibawah organisasi NU. Kami memiliki tanggungjawab mengabdikan diri demi kepentingan umat di negeri ini,”terangnya.

Dirinya optimis melalui organisasi ini,dapat melahirkan kader pemimpin perempuan-perempuan NU baik ditingkat lokal maupun nasional.

Ketum PP Fatayat NU pun menyerukan hal yang sama dalam sesi wawancaranya tentang peperangan terhadap kekerasan perempuan dan anak.

“Persoalan menumpuk saat ini bagi kader-kader Fatayat NU adalah memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak,pendidikan.Isu trend saat ini adalah perempuan menjadi sasaran untuk aksi-aksi terorisme.Olehnya itu,pentingnya perempuan dibentengi dan dibekali dengan ilmu-ilmu keagamaan dan perlunya perempuan memberikan informasi-informasi yang menyejukan bagi masyarakat,”imbau Anggia . (IN15)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top