Ekonomi

Ambon Deflasi 0,74 %, Tual Inflasi 1,03 %

AMBON,MALUKU – Pada bulan Februari 2017, dari 82 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK), sedikitnya 62 kota mengalami Inflasi dan 20 Kota mengalami deflasi.

Kepala Badan Pusat Statistik Maluku, Dumangar Hutauruk, di Aula BPS Maluku, saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS), menuturkan dari 2 Kota IHK di Maluku, Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,74 persen dengan IHK 125,26 dan Kota Tual mengalami inflasi 1,03 persen dengan IHK 141,72.

“ Inflasi tertinggi di Kota Manado sebesar 1,16 persen dengan IHK 128,49 dan inflasi terendah di Kota Ternate 0,03 persen dengan IHK 131,13. Sedangkan deflasi tertinggi di Kota Jambi sebesar 1,40 persen dengan IHK 125,74 dan terendah di Kota Bungo sebesar 0,02 persen dengan IHK 125,34,” ujarnya.

Menurutnya, dari 82 Kota IHK yang ada di Indonesia, bulan Februari kemarin IHK Kota Ambon duduki peringkat 61, inflasi bulanan peringkat 77, inflasi tahun kalender peringkat 77 serta inflasi tahun ketahun menduduki peringkat 79.

Sementara untuk IHK Kota Tual duduki peringkat 1, inflasi bulanan peringkat 4, inflasi tahun kalender peringkat 48, dan inflasi tahun ke-tahun peringkat 8.

“Inflasi tahun kalender Kota Ambon bulan Februari sebesar -0,47 persen dan inflasi tahun ke tahun (februari 2017 terhadap februari 2016) sebesar 2,33 persen. Sedangkan Inflasi tahun kalender Kota Tual bulan Februari sebesar 1,13 persen dan inflasi tahun ke tahun (februari 2017 terhadap februari 2016) sebesar 5,23 persen,” jelasnya.

Kata Dumangar, Inflasi Kota Ambon, terjadi pada 5 kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,79 persen dan inflasi terendah di kelompok sandang sebesar 0,14 persen.

Deflasi terjadi pada 2 kelompok pengeluaran dengan deflasi tertinggi pada kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,36 persen dan terendah pada kelompok bahan makanan sebesar 1,39 persen.

“Sedangkan inflasi Kota Tual terjadi pada 6 kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan sebesar 3,24 persen dan inflasi terendah pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03 persen. Sementara untuk deflasi terjadi hanya pada kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,91 persen,” pungkas Hutauruk. (IN-16)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top