LEGENDA MANUSIA PERTAMA DI BELU, NTT

INTIM NEWS – Anda pernah ke NTT ? atau Anda pernah mendengar tentang Gunung Lakaan ? Gunung Lakaan yang ada di Belu, NTT ini memiliki sejuta kisah mistik bagi para pendaki yang bermalam disana.
Namun tahukah anda bahwa gunung Lakaan adalah tempat tinggalnya Nenek Moyang orang Belu? Menurut cerita orang tua- tua di Belu, pada jaman dahulu kala, seluruh pulau Timor masih digenangi air, kecuali puncak gunung Lakaan.
Suatu hari turunlah seorang putri dewata di puncak gunung Lakaan dan tinggallah ia di sana. putri dewata itu bernama Laka Lorak Mesak yang dalam bahasa Belu berarti putri tunggal yang tidak berasal usul. Laka Lorak Mesak adalah seorang putri cantik jelita dan luar biasa kesaktiannya.
Karena kesaktiannya yang luar biasa itu, maka Laka Lorak Mesak dapat melahirkan secara mistis. Itulah sebabnya Laka Lorak Mesak disebut pula dengan nama Nain Bilakan yang artinya berbuat sendiri dan menjelma sendiri.
Putri Laka Lorak Mesak melahirkan dua orang putra dan dua orang putri. Kedua putra di beri nama masing – masing, atok Lakaan Dan Taek Lakaan. Sedangkan kedua putrinya masing- masing di beri nama Elak Loa Lorak Dan Balak Loa Lorak.
Setelah keempat putra- putri ini dewasa maka dikawinkan oleh ibunya karena di puncak gunung tidak ada keluarga lain. Atok Lakaan kawin dengan Elak Loa Lorak dan Taek Lakaan kawin dengan Balak Loa Lorak.
Saat air laut mulai surut dan pulau Timor sudah terbentuk menjadi daratan yang luas. Atok Lakaan dan istrinya Elak Loa Lorak kemudian pindah dari Lakaan ke bukit Nanaet Dubesi, lalu mendirikan kerajaan yang bernama Naetenu.
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, lahirlah seorang putra Atok Lakaan. Setelah anak Atok Lakaan besar, dia terus merantau ke Timor – Timur dan mendirikan sebuah kerajaan di sana yang di beri nama Mau Katar. Nama Mau Katar ini masih ada hingga sekarang. Turunan Atok Lakaan yang lain terus manetap di Belu dan mendirikan kerajaan sendiri dengan nama kerajaan Fehalaran.
Sedangkan Taek Lakaan dan istrinya Balak Loa Lorak memperanakkan 10 orang anak laki-laki. Semuanya kemudian menjadi pemuda yang gagah berani dan mereka merantau ke mana – mana.
Seorang anak yang bernama Dasi Tuka Mauk berlayar ke pulau Flores lalu kawin dan menetap. Sedangkan 4 orang anak lainnya merantau di daerah Timor Tengah Utara sekarang. Mereka yang merantau dan menetap di timor tengah utara masing- masing, Dasi boki mauk menetap di desa biboki, Dasi sana mauk menetap di insane, Dasi lida mauk menetap di lidak, dan Dasi leku mauk menetap di Lekuhun. Kelima putra lain dari Taek Lakaan tetap tinggal dibelu dengan keturunannya hingga sekarang.
Dari kisah putri Laka Lorak Mesak inilah timbul adat kebiasaan di Belu hingga sekarang dimana anak-anak selalu mengikuti keluarga ibu. Juga dari kisah inilah orang Belu, orang Timor- Timur, Orang Timor Tengah Utara maupun Flores sampai hari ini tetap merasa bersaudara. (IN/Web)
