Maluku

Film Salawaku Booming, Pemprov Maluku Acuh ?

Produser dan Pemain Film Salawaku, Foto By Merah Putih.Com

AMBON,MALUKU- Dua hari penayangan perdana Film layar lebar ‘Salawaku’ di XXI,Ambon City Center (ACC) Kota Ambon,ternyata booming dan di tonton oleh 1300 penonton segala usia. Ironisnya,sampai saat ini tidak ada respon dan proaktif pemerintah daerah (pemda) Provinsi Maluku.

Awal set lokasi untuk shooting promo sudah membuka komunikasi lewat surat resmi ,mendatangi langsung Pemprov Maluku namun tidak direspon.

Kekecewaan ini disampaikan oleh M. Ikhsan Tualeka,Executive Produser Film Salawaku saat debut perdana studio lima,XXI ACC, Ambon, Maluku.

Baca juga : Salawaku Tayang Perdana, Cinema XXI ACC Ambon Tumpah Ruah

“Beta (Saya-red) sebagai Executive Produser sekaligus putra daerah Maluku cukup kecewa karena respon Pemda Maluku,kurang terlihat. Dimana kita telah beberapa kali mengabarkan terkait film ini,baik melalui surat secara resmi, media komunikasi hingga mendatangi secara langsung pun,tidak ada respon sedikitpun. Bahkan, minimal disambut secara baikpun tidak dilakukan oleh Pemda,”ujarnya.

Antusiasme masyarakat Kota Ambon menonton Film Salawaku di Cinema XXI ACC, Ambon , Maluku

Antusiasme masyarakat Kota Ambon menonton Film Salawaku di Cinema XXI ACC, Ambon , Maluku

Padahal sambung Tualeka, pihaknya berharap bisa ada pertemuan baik dari rumah produksi,pendukung atau fans dengan pihak Pemda. Agar orang-orang yang berasal dari luar Maluku yang terlibat di dalamnya ,merasa dihargai. Pasalnya baginya,  film ini berimplikasi positif bagi pariwisata di Maluku, khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat.

“ Implikasi positif dari film ini karena mempromosikan salah satu destinasi wisata yang ada di Maluku khususnya di pulau Seram.Pengaruhnya sangat kuat terhadap perkembangan pariwisata daerah,”tandasnya.

Tualeka menambahkan, jika film ini sukses dapat menjadi salah satu pintu masuk kemajuan pariwisata di Maluku.Dalam artian,saat banyaknya memperoleh apresiasi dimana-mana,pastinya yang paling berkepentingan dengan film ini adalah Pemda. Harusnya,mereka menyambut bahkan menjeput bola.

Dirinya bersama tim berharap, pemerintah dapat menyadari bahwa dengan potensi wisata yang cukup besar yang di miliki, harus menjadikan film sebagai sarana untuk menghubungkan orang dengan lokasi wisata tersebut seperti daerah-daerah lainnya.

Pada moment yang sama,Mike Julius selaku Sutradara menerangkan,kesulitan saat shooting hanya pada set lokasi.Mengingat lebih banyak set laut jadi kameramen agak kesulitan fokus memegang kamera karena arus air dan gelombang.

“Kesulitan kameramen hanya saat shooting set laut. Mengingat lokasi lebih banyak di laut dan arus air agak gelombang jadi mempengaruhi fokus memegang kamera.Tapi,Saya salut.Orang Maluku memiliki bakat yang luar biasa dalam seni peran. dan perlu terus dikembangkan,”pungkasnya. (IN-15)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top