Pendidikan

Relawan Kuliah Tak Gentar Sosialisasi Program Beastudi Untuk SMA Se-Maluku

AMBON, MALUKU- Mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) yang tergabung dalam Relawan Kuliah Tak Gentar mengadakan sosialisasi dan training motivasi mengaenai dunia kampus serta bantuan beasiswa di Indonesia untuk sekolah tingkat SMA se-Provinsi Maluku.

Nurshum Tuankotta, mahasiswa asal FISIP Unpatti yang juga anggota tim relawan Kuliah Tak Gentar kepada Intim News Ambon (21/1) mengatakan, program ini dilakukan secara serentak di Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan dunia kampus dan cara mendapatkan beasiswa bagi keluarga kurang mampu sehingga mereka dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

“Kegiatan ini berupa sosialisasi dan training motovasi mengenai dunia perguruan tinggi dan bantuan beasiswa yang ada di indonesia. Diantaranya beastudi etos dan bidik misi serta bagaimna cara mengakses informasi-informasi tersebut,” jelas Tuankotta.

Lanjutnya kegiatan ini melibatkan kurang lebih 40 relawan dari berbagai universitas diantaranya IAIN Ambon, UNPATTI ,STIKES Kairatu , UNIDAR Ambon dan Univesitas KHAIRUN Ternate.

Tuankotta menambahkan yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah siswa pada tingkatan SMA, SMK dan MA. terutama siswa kelas 3 maupun mereka yang sudah lulus sekolah maksimal dua tahun.

“Kami sudah mengumpulkan sekolah prioritas itu sekitar 40 sekolah, dan sudah dimasukan pada daftar, termasuk di daerah SBB, SBT, kota Ambon dan Maluku Tengah. Kami sesuaikan dengan daya tempuh relawan,” katanya.

Untuk diketahui kegiatan ini tidak didanai oleh pemerintah, melainkan bermodal tekad da kerja keras anggota relawan.

“Semua anggota relawan adalah penerima beasiswa. Selama ini kami berjalan atas tekad dan niat baik saja, tidak ada bantuan dana dari pihak manapun,” ungkap aktifis HMI tersebut.

Ditambahkannya untuk di Kota Ambon yang menjadi sekolah perdana relawan Kuliah Tak Gentar ialah SMK Muhammadiyah Ambon.

“Kegiatan pertama kami lakukakn di SMK Muhammadiyah Ambon, kami cukup puas deng respon anak didik dengan jumlah peserta yang hadir 54 orang, itu pun kami hanya fokus untuk kelas tiga,” tutup Tuankotta. (IN.10)

Print Friendly, PDF & Email
To Top